Kali ini artikel kesehatan akan membahas bahaya virus corona, apa penyebab virus corona dan bagaimana cara mencegah virus corona. Baca terus yah...
Hari-hari ini dunia digemparkan dengan munculnya virus baru yaitu Novel Coronavirus Jadi seperti apa sih coronavirus itu ?
Coronavirus pertama kali di identifikasi pada tahun 1960. Disebut korona virus, karena bentuk virus nya yang seperti mahkota. Coronavirus adalah jenis virus umum yang menyebabkan infeksi pada hidung, sinus dan tenggorokan atau bisa dikatakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia. Mers dan Sars merupakan contoh penyakit yang disebabkan oleh coronavirus.
Pada tahun 2012 sekitar 858 orang telah meninggal karena terjangkit sindrom pernapasan Timur Tengah atau mers. Penyakit ini pertama kali muncul di Arab Saudi lalu menyebar ke negara-negara lain di Timur Tengah, Afrika, Asia dan Eropa. Pada tahun 2003 terdapat 774 orang meninggal karena wabah sindrom pernapasan akut atau yang kita kenal dengan nama Sars.
Hingga di awal Januari 2020, organisasi kesehatan dunia Mengidentifikasi jenis baru dari coronavirus, yaitu novel coronavirus dengan kode 2019-nCoV, yang menyebar pertama kali di kota Wuhan Cina Sampai saat ini lebih dari 2 ribu orang telah terinfeksi coronavirus. Dikutip dari CDC Center For Disease Control And Prevention. menyatakan awalnya orang-orang di Wuhan yang terinfeksi virus novel karena ini, dilaporkan telah melakukan aktivitas atau tinggal dekat pasar hewan Huanan Wholesale Seafood Market. Para ahli mengklaim pasar tersebut merupakan sumber dari wabah virus korona, dengan cara menyebar dari hewan ke manusia.
Pada Pasar Huanan Wholesale Seafood Market atau pasar hewan tersebut ternyata menjual berbagai macam hewan hidup, termasuk hewan liar, seperti kelelawar, buaya, ular, musang, dan lain sebagainya. Sebagian besar hewan liar yang tidak lazim dikonsumsi itu, diperjualbelikan disudut pasar Huanan. Dilansir dari South China Morning post, hewan-hewan tersebut ada yang dijual dalam keadaan masih hidup, namun para pedagang bersedia memberikan jasa pemotongan pada hewan yang akan dijual. Pasar ini pun akhirnya ditutup pada akhir Desember, ketika pertama kali kasus penyebaran coronavirus terkonfirmasi. Sayangnya analisis genetik ini tidak dapat mengidentifikasi spesies hewan apa yang terjangkit virus Corona pertama kali. Tetapi melalui analisis tim dari Wuhan Institute of Virology, CAS memberikan sugesti bahwa genom coronavirus dari 7 orang yang terinfeksi, adalah 96% identik dengan coronavirus kelelawar. Yang menunjukkan kemungkinan bahwa spesies kalelawar adalah sumber asli virus corona. Virus ini sebenarnya tidak berbahaya di habitat kelelawar, sama seperti SARS. Namun hewan kelelawar tersebut, ternyata membawa virus dan dapat menjangkit jenis hewan yang ainnya. Sampai akhirnya, virus tersebut dapat menginfeksi manusia yang sudah mengkonsumsi ataupun bersentuhan dengan hewan tersebut.
Dilansir dari Step News seorang ahli virus bernama Andrew Rambaut dari University of Edinburgh mengatakan bahwa, genom atau kumpulan gen dari novel coronavirus ini bermutasi sangat cepat. Hal ini bisa dilihat bertambahnya pasien yang terinfeksi coronavirus. Meski mereka tidak pernah mengunjungi pasar Huanan atau mengkonsumsi makanan dari pasar tersebut, menunjukkan bahwa coronavirus telah bermutasi dan dapat menular dari manusia ke manusia. Maka 24 genom coronavirus akan bermutasi lebih banyak. Melihat tingkat rata-rata evolusi virus ini, Andrew memperkirakan, bahwa sebenarnya virus ini pertama kali muncul pada tanggal 30 Oktober atau paling lambat tanggal 29 November. Jadi sebenarnya Noval coronavirus ini sudah ada di pasar Wuhan untuk waktu yang cukup lama dan tidak mendeteksi manusia. Sampai salah satu virus ini bermutasi dan akhirnya berhasil menginfeksi manusia. Penyebaran infeksi coronavirus ini awalnya hanya menjangkit orang-orang yang tinggal di daerah Wuhan atau orang yang telah melakukan perjalanan ke Wuhan dan bagian China lainnya. Kini coronavirus sudah menyebar ke berbagai negara, hingga 27 Januari 2020, ada 14 negara yang terinfeksi coronavirus dan paling banyak adalah negara di Asia. Negara yang terinfeksi adalah China, Kanada, Amerika, Australia, Prancis, Nepal, Jepang, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Vietnam, Arab Saudi dan Thailand
Bagaimana penyebaran coronavirus kini masih belum bisa dipastikan, namun bisa jadi penyebarannya seperti virus influenza masalah pernapasan lainnya. Yaitu melalui udara yang terintegrasi atau terhirup lewat hidung dan mulut, sehingga masuk dalam saluran pernafasan. Bisa juga penyebarannya berasal ketika seseorang menyentuh permukaan atau objek yang terdapat virus, lalu menyentuh secara langsung ke mulut, hidung atau mata mereka tanpa mencuci tangan.
Tipe coronavirus yang umumnya menyerang manusia adalah 229E, NL63, OC43 dan HKU1. Gejala coronavirus terlihat seperti infeksi pernafasan pada umumnya, seperti pilek, hidung berair, Batuk, sakit tenggorokan, demam dan sesak nafas. Alangkah baiknya Periksa ke rumah sakit agar bisa dilakukan tes laboratorium, jika mengalami gejala tersebut. Untuk memastikan Apakah itu virus influenza atau ternyata terinfeksi coronavirus. Jika seseorang benar terkena infeksi coronavirus, virus tersebut dapat menyebar ke saluran pernapasan bagian bawah, seperti tenggorokan dan paru-paru. Yang menyebabkan penyakit Neumonia bahkan mengakibatkan kematian. Total korban jiwa Karena coronavirus per 27 Januari, mencapai 81 orang. Ini sangat berbahaya, bila kita tidak sadar sudah terjangkit virus ini dan tiba-tiba mengalami sesak nafas karena paru-paru sudah tidak bisa berfungsi dengan baik.
Dikutip dari Bloomberg komisi kesehatan up mengatakan pada hari Jumat 24 Januari 2020, 7 orang telah meninggal di provinsi China Tengah karena infeksi coronavirus. 6 orang meninggal di Wuhan dan lainnya ada di kota wicang yang berjarak sekitar 200 mil dari ibukota provinsi. Dari total 24 orang yang telah meninggal di kuping, 7 orang memiliki gejala selain demam. Seperti kesulitan bernafas, sesak dada dan batuk. Namun yang membahayakan adalah beberapa orang yang telah meninggal karena coronavirus tidak menunjukkan gejala demam sebelumnya. Dengan begitu akan mempersulit upaya Global untuk memeriksa wisatawan yang terinfeksi dengan scanning suhu di bandara dan pusat perjalanan lainnya.
Menurut Ramalan Laxminarayan, Direktur pusat dinamika penyakit ekonomi dan kebijakan di Washington DC. Jika virus ini dapat menular tanpa memperlihatkan gejala demam, maka lebih mudah bagi virus untuk menyebar ke berbagai daerah di belahan dunia karena tidak teridentifikasi pemindai radar suhu. Komisi kesehatan Hubei, mengatakan Beberapa pasien yang mendapat perawatan medis berhasil disembuhkan. Meskipun banyak yang dirawat dalam keadaan kritis. Menurut the people's daily, sebuah surat kabar pemerintah, kasus termuda yang dikonfirmasi adalah seorang gadis berusia 9 bulan di Beijing. Di Cina sendiri, jumlah resmi kasus korban terinfeksi coronavirus dikonfirmasi berjumlah 2744 per 27 Januari. Dan total orang yang meninggal mencapai 81 orang. Pejabat Cina telah menutup semua transportasi umum lebih dari 10 kota di Cina, menutup tempat wisata. Dan pada tanggal 23 Januari memutuskan mengisolasi Kota Wuhan dari akses keluar masuk. Beberapa maskapai internasional juga telah membatalkan penerbangan nya ke Kota Wuhan. Banyak toko terpaksa tutup, jalanan sepi dan sebanyak 11 juta warga Wuhan yang masih terjebak di sana memilih untuk berdiam diri dirumah. Sementara rumah sakit di China masih dibanjiri banyak pasien yang positif terinfeksi coronavirus, dan juga orang-orang yang ingin memeriksa diri karena mengalami gejala serupa. Jumlah tenaga medis dan ruang rawat yang tidak memadai, mengakibatkan keadaan yang cukup kacau di beberapa rumah sakit.
Namun dilansir dari Xinhuanet.com, 26 Januari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Thiongkok atau CDC, mulai mengembangkan vaksin untuk melawan virus novel korona. CDC juga sedang melakukan penelitian untuk obat pneumonia yang disebabkan oleh virus novel korona. Sedangkan di Indonesia Menteri Kesehatan bapak Terawan Agus Putranto, memastikan hingga saat ini tidak ada pasien yang positif terinfeksi coronavirus. Dan dari hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada pasien suspek korona. Meski begitu kita harus tetap waspada dan menjaga keadaan tubuh tetap fit agar tidak mudah tertular virus corona ini. Mengingat coronavirus terus bermutasi bahkan tidak menunjukkan gejala, meski pasien positif terinfeksi coronavirus. Lebih baik mencegah daripada mengobati.
Cara untuk mencegah penularan coronavirus :
1. Rajin Mencuci Tangan
Cucilah tangan kamu dengan sabun dan air hangat. Atau dengan pembersih berbahan dasar alkohol. Setelah berkegiatan dari luar atau berpergian usahakan untuk tidak menyentuhkan tangan dan jari ke mata hidung dan mulut, jika belum mencuci tangan.
2. Hindari Kontak Terlalu Dekat Denga Orang Terinfeksi Virus
Virus akan dengan mudah berpindah pada jarak yang dekat, sehingga lebih baik untuk tidak pergi ke tempat ramai dalam beberapa hari ke depan.
3. Masak makanan sampai matang.
Makan makanan yang sepenuhnya matang, terutama untuk daging ikan dan telur. Jika mengkonsumsi sayur dan buah, jangan lupa untuk mencucinya sampai bersih.
4. Menggunakan Masker saat bepergian
Gunakan masker saat berpergian atau saat berada di tempat umum. Tidak sembarang masker bisa digunakan. Masker yang aman adalah tipe masker bedah dan masker N95. Penggunaan masker pun sebaiknya diganti maksimal setiap 8 jam sekali. Cara penggunaan masker adalah posisikan masker yang berwarna hijau atau biru di posisi luar. Atur Sisi bawah, untuk menutupi dagu. Saat memasang atau melepas masker sebaiknya pegang talinya, jangan menarik masker dari depan secara langsung.
5. Menjaga Kondisi badan tetap fit.
Karena jika kekebalan tubuh kita menurun, akan sangat mudah terinfeksi Virus
6. Penuhi kebutuhan gizi dan vitamin setiap harinya
7. Rajin dan perbanyak Minum air mineral
8. Olahraga rutin
9. Dan istirahat yang cukup
Demikian penjelasan artikel kesehatan mengenai Penyebab Corona dan Cara Mencegah Corona, semoga dapat bermanfaat bagi Anda.
Hari-hari ini dunia digemparkan dengan munculnya virus baru yaitu Novel Coronavirus Jadi seperti apa sih coronavirus itu ?
Coronavirus pertama kali di identifikasi pada tahun 1960. Disebut korona virus, karena bentuk virus nya yang seperti mahkota. Coronavirus adalah jenis virus umum yang menyebabkan infeksi pada hidung, sinus dan tenggorokan atau bisa dikatakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia. Mers dan Sars merupakan contoh penyakit yang disebabkan oleh coronavirus.
Pada tahun 2012 sekitar 858 orang telah meninggal karena terjangkit sindrom pernapasan Timur Tengah atau mers. Penyakit ini pertama kali muncul di Arab Saudi lalu menyebar ke negara-negara lain di Timur Tengah, Afrika, Asia dan Eropa. Pada tahun 2003 terdapat 774 orang meninggal karena wabah sindrom pernapasan akut atau yang kita kenal dengan nama Sars.
Hingga di awal Januari 2020, organisasi kesehatan dunia Mengidentifikasi jenis baru dari coronavirus, yaitu novel coronavirus dengan kode 2019-nCoV, yang menyebar pertama kali di kota Wuhan Cina Sampai saat ini lebih dari 2 ribu orang telah terinfeksi coronavirus. Dikutip dari CDC Center For Disease Control And Prevention. menyatakan awalnya orang-orang di Wuhan yang terinfeksi virus novel karena ini, dilaporkan telah melakukan aktivitas atau tinggal dekat pasar hewan Huanan Wholesale Seafood Market. Para ahli mengklaim pasar tersebut merupakan sumber dari wabah virus korona, dengan cara menyebar dari hewan ke manusia.
Pada Pasar Huanan Wholesale Seafood Market atau pasar hewan tersebut ternyata menjual berbagai macam hewan hidup, termasuk hewan liar, seperti kelelawar, buaya, ular, musang, dan lain sebagainya. Sebagian besar hewan liar yang tidak lazim dikonsumsi itu, diperjualbelikan disudut pasar Huanan. Dilansir dari South China Morning post, hewan-hewan tersebut ada yang dijual dalam keadaan masih hidup, namun para pedagang bersedia memberikan jasa pemotongan pada hewan yang akan dijual. Pasar ini pun akhirnya ditutup pada akhir Desember, ketika pertama kali kasus penyebaran coronavirus terkonfirmasi. Sayangnya analisis genetik ini tidak dapat mengidentifikasi spesies hewan apa yang terjangkit virus Corona pertama kali. Tetapi melalui analisis tim dari Wuhan Institute of Virology, CAS memberikan sugesti bahwa genom coronavirus dari 7 orang yang terinfeksi, adalah 96% identik dengan coronavirus kelelawar. Yang menunjukkan kemungkinan bahwa spesies kalelawar adalah sumber asli virus corona. Virus ini sebenarnya tidak berbahaya di habitat kelelawar, sama seperti SARS. Namun hewan kelelawar tersebut, ternyata membawa virus dan dapat menjangkit jenis hewan yang ainnya. Sampai akhirnya, virus tersebut dapat menginfeksi manusia yang sudah mengkonsumsi ataupun bersentuhan dengan hewan tersebut.
Dilansir dari Step News seorang ahli virus bernama Andrew Rambaut dari University of Edinburgh mengatakan bahwa, genom atau kumpulan gen dari novel coronavirus ini bermutasi sangat cepat. Hal ini bisa dilihat bertambahnya pasien yang terinfeksi coronavirus. Meski mereka tidak pernah mengunjungi pasar Huanan atau mengkonsumsi makanan dari pasar tersebut, menunjukkan bahwa coronavirus telah bermutasi dan dapat menular dari manusia ke manusia. Maka 24 genom coronavirus akan bermutasi lebih banyak. Melihat tingkat rata-rata evolusi virus ini, Andrew memperkirakan, bahwa sebenarnya virus ini pertama kali muncul pada tanggal 30 Oktober atau paling lambat tanggal 29 November. Jadi sebenarnya Noval coronavirus ini sudah ada di pasar Wuhan untuk waktu yang cukup lama dan tidak mendeteksi manusia. Sampai salah satu virus ini bermutasi dan akhirnya berhasil menginfeksi manusia. Penyebaran infeksi coronavirus ini awalnya hanya menjangkit orang-orang yang tinggal di daerah Wuhan atau orang yang telah melakukan perjalanan ke Wuhan dan bagian China lainnya. Kini coronavirus sudah menyebar ke berbagai negara, hingga 27 Januari 2020, ada 14 negara yang terinfeksi coronavirus dan paling banyak adalah negara di Asia. Negara yang terinfeksi adalah China, Kanada, Amerika, Australia, Prancis, Nepal, Jepang, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Vietnam, Arab Saudi dan Thailand
Bagaimana penyebaran coronavirus kini masih belum bisa dipastikan, namun bisa jadi penyebarannya seperti virus influenza masalah pernapasan lainnya. Yaitu melalui udara yang terintegrasi atau terhirup lewat hidung dan mulut, sehingga masuk dalam saluran pernafasan. Bisa juga penyebarannya berasal ketika seseorang menyentuh permukaan atau objek yang terdapat virus, lalu menyentuh secara langsung ke mulut, hidung atau mata mereka tanpa mencuci tangan.
Tipe coronavirus yang umumnya menyerang manusia adalah 229E, NL63, OC43 dan HKU1. Gejala coronavirus terlihat seperti infeksi pernafasan pada umumnya, seperti pilek, hidung berair, Batuk, sakit tenggorokan, demam dan sesak nafas. Alangkah baiknya Periksa ke rumah sakit agar bisa dilakukan tes laboratorium, jika mengalami gejala tersebut. Untuk memastikan Apakah itu virus influenza atau ternyata terinfeksi coronavirus. Jika seseorang benar terkena infeksi coronavirus, virus tersebut dapat menyebar ke saluran pernapasan bagian bawah, seperti tenggorokan dan paru-paru. Yang menyebabkan penyakit Neumonia bahkan mengakibatkan kematian. Total korban jiwa Karena coronavirus per 27 Januari, mencapai 81 orang. Ini sangat berbahaya, bila kita tidak sadar sudah terjangkit virus ini dan tiba-tiba mengalami sesak nafas karena paru-paru sudah tidak bisa berfungsi dengan baik.
Dikutip dari Bloomberg komisi kesehatan up mengatakan pada hari Jumat 24 Januari 2020, 7 orang telah meninggal di provinsi China Tengah karena infeksi coronavirus. 6 orang meninggal di Wuhan dan lainnya ada di kota wicang yang berjarak sekitar 200 mil dari ibukota provinsi. Dari total 24 orang yang telah meninggal di kuping, 7 orang memiliki gejala selain demam. Seperti kesulitan bernafas, sesak dada dan batuk. Namun yang membahayakan adalah beberapa orang yang telah meninggal karena coronavirus tidak menunjukkan gejala demam sebelumnya. Dengan begitu akan mempersulit upaya Global untuk memeriksa wisatawan yang terinfeksi dengan scanning suhu di bandara dan pusat perjalanan lainnya.
Menurut Ramalan Laxminarayan, Direktur pusat dinamika penyakit ekonomi dan kebijakan di Washington DC. Jika virus ini dapat menular tanpa memperlihatkan gejala demam, maka lebih mudah bagi virus untuk menyebar ke berbagai daerah di belahan dunia karena tidak teridentifikasi pemindai radar suhu. Komisi kesehatan Hubei, mengatakan Beberapa pasien yang mendapat perawatan medis berhasil disembuhkan. Meskipun banyak yang dirawat dalam keadaan kritis. Menurut the people's daily, sebuah surat kabar pemerintah, kasus termuda yang dikonfirmasi adalah seorang gadis berusia 9 bulan di Beijing. Di Cina sendiri, jumlah resmi kasus korban terinfeksi coronavirus dikonfirmasi berjumlah 2744 per 27 Januari. Dan total orang yang meninggal mencapai 81 orang. Pejabat Cina telah menutup semua transportasi umum lebih dari 10 kota di Cina, menutup tempat wisata. Dan pada tanggal 23 Januari memutuskan mengisolasi Kota Wuhan dari akses keluar masuk. Beberapa maskapai internasional juga telah membatalkan penerbangan nya ke Kota Wuhan. Banyak toko terpaksa tutup, jalanan sepi dan sebanyak 11 juta warga Wuhan yang masih terjebak di sana memilih untuk berdiam diri dirumah. Sementara rumah sakit di China masih dibanjiri banyak pasien yang positif terinfeksi coronavirus, dan juga orang-orang yang ingin memeriksa diri karena mengalami gejala serupa. Jumlah tenaga medis dan ruang rawat yang tidak memadai, mengakibatkan keadaan yang cukup kacau di beberapa rumah sakit.
Namun dilansir dari Xinhuanet.com, 26 Januari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Thiongkok atau CDC, mulai mengembangkan vaksin untuk melawan virus novel korona. CDC juga sedang melakukan penelitian untuk obat pneumonia yang disebabkan oleh virus novel korona. Sedangkan di Indonesia Menteri Kesehatan bapak Terawan Agus Putranto, memastikan hingga saat ini tidak ada pasien yang positif terinfeksi coronavirus. Dan dari hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada pasien suspek korona. Meski begitu kita harus tetap waspada dan menjaga keadaan tubuh tetap fit agar tidak mudah tertular virus corona ini. Mengingat coronavirus terus bermutasi bahkan tidak menunjukkan gejala, meski pasien positif terinfeksi coronavirus. Lebih baik mencegah daripada mengobati.
Cara untuk mencegah penularan coronavirus :
1. Rajin Mencuci Tangan
Cucilah tangan kamu dengan sabun dan air hangat. Atau dengan pembersih berbahan dasar alkohol. Setelah berkegiatan dari luar atau berpergian usahakan untuk tidak menyentuhkan tangan dan jari ke mata hidung dan mulut, jika belum mencuci tangan.
2. Hindari Kontak Terlalu Dekat Denga Orang Terinfeksi Virus
Virus akan dengan mudah berpindah pada jarak yang dekat, sehingga lebih baik untuk tidak pergi ke tempat ramai dalam beberapa hari ke depan.
3. Masak makanan sampai matang.
Makan makanan yang sepenuhnya matang, terutama untuk daging ikan dan telur. Jika mengkonsumsi sayur dan buah, jangan lupa untuk mencucinya sampai bersih.
4. Menggunakan Masker saat bepergian
Gunakan masker saat berpergian atau saat berada di tempat umum. Tidak sembarang masker bisa digunakan. Masker yang aman adalah tipe masker bedah dan masker N95. Penggunaan masker pun sebaiknya diganti maksimal setiap 8 jam sekali. Cara penggunaan masker adalah posisikan masker yang berwarna hijau atau biru di posisi luar. Atur Sisi bawah, untuk menutupi dagu. Saat memasang atau melepas masker sebaiknya pegang talinya, jangan menarik masker dari depan secara langsung.
5. Menjaga Kondisi badan tetap fit.
Karena jika kekebalan tubuh kita menurun, akan sangat mudah terinfeksi Virus
6. Penuhi kebutuhan gizi dan vitamin setiap harinya
7. Rajin dan perbanyak Minum air mineral
8. Olahraga rutin
9. Dan istirahat yang cukup
Demikian penjelasan artikel kesehatan mengenai Penyebab Corona dan Cara Mencegah Corona, semoga dapat bermanfaat bagi Anda.
Penyebab Corona dan Cara Mencegah Corona
Reviewed by Herlan Hamdan
on
February 29, 2020
Rating: